INSPIRANESIA.COM - Untuk meningkatkan kemampuan personil dalam upaya kewujudkan Polri yang profesional, Dalmas Polresta Surakarta dilatih penggunaan road blocker.
Solo-Aksi balap liar yang meresahkan masyarakat masih kerap terjadi di jalanan Kota Solo serta maraknya isu kasus Penculikan anak yang viral di Media Sosial ( Medsos) dan WhatsApp Group sehingga membuat keresahan ditengah masyarakat termasuk diwilayah kota Surakarta.
Dalam rangka mengantisipasi dan mencegah kejadian tersebut, Dalmas Polresta Surakarta menggelar latihan penggunaan senjata pengurai massa.
Berupa flash ball atau pelontar gas air mata, senjata sengatan listrik (electrik gun) serta alat road blocker di lapangan parkir Stadion Manahan kota Surakarta, Kamis, 2 Februari 2023.
Latihan dipimpin langsung oleh Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Iwan Saktiadi didampingi Kasat Samapta Kompol Dani Permana Putra dan diikuti oleh 2 pleton Dalmas Polresta Surakarta.
Menurut Kapolresta, kegiatan yang dilakukan ini dalam rangka latihan penggunaan senjata.pengurai massa.
"Atau flash ball atau pelontar gas air mata dan senjata strum (electrik gun) serta alat road blocker oleh anggota Dalmas Polresta Surakarta," kata Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Menurut Iwan Saktiadi, seluuruh anggota Dalmas dilatih cara penggunaan dan pengoperasian senjata pengurai massa atau flash ball atau pelontar gas air mata dan senjata strum (electrik gun) serta alat road blocker dengan baik dan benar.
“Fungsi senjata flash ball atau pelontar gas air mata efektif melontarkan peluru gas air mata hingga 50 meter. Karena setelah ditembakkan keluar asap yang memerihkan mata, berfungsi untuk mencerai beraikan massa yang beringas. Baik dalam situasi tawuran atau aksi demo, senjata ini sangat efektif,”terang mantan Kapolres Sukoharjo itu.
Sedang road blocker merupakan alat penghalau kendaraan dengan sistem stinger spike.
Fungsinya untuk menghentikan secara paksa bagi pelaku kejahatan yang sudah diketahui untuk menyerah malah melarikan diri dengan menggunakan kendaraan bermotor maupun untuk pelanggaran lalu lintas, seperti balap liar.
"Harapannya dengan adanya pelatihan dapat meminimalkan kecelakaan akibat ketidak pahaman anggota dalam menggunakan peralatan dan persenjataan," kata Kapolresta.***