3 Cara menjalankan Closed-Loop Economy (Ekonomi Sirkuler) di Persyarikatan Muhammadiyah

INSPIRANESIA.COM - Dosen Institut Teknologi Bisnis (ITB) Ahmad Dahlan ((ITB-AD), Jakarta, Syafrudin Anhar, mengungkapkan, kontribusi Persyarikatan dalam perputaran uang bisnis di Jakarta mencapai Rp 2 triliun.

Besarnya potensi ekonomi tersebut, menurut mantan Ketua Umum Majelis Ekonomi Kewirausahaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (MEK PPM) itu, sayangnya belum termanfaatkan secara maksimal.untuk menjalankan paradigma closed-loop economy (ekonomi sirkuler) Muhammadiyah. 

Hal tersebut disampaikan Syafrudin Anhar di acara Safari Bisnis Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) pusat dengan JSM Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) Sabtu, 3 April 2022. 

Baca juga: Jaringan Saudagar Muhammadiyah didorong terus semangati enterpreneur Muhammadiyah

Padahal jika potensi tersebut dijalannkan bersama-sama oleh pelaku ekonomi bisnis yang ada di persyarikatan tentu bisa bermanfaat untuk pengembangan ekonomi di Muhammadiyah.

Menurut Syafrudin, cara menjalankan closed-loop economy (ekonomi sirkuler) Muhammadiyah ada beberapa langkah.

Pertama, simpan uang di lembaga keuangan yang dimiliki Muhammadiyah sendiri seperti Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM), BPRS Muhammadiyah dan lembaga keuangan di Persyarikatan.

Baca juga: Jaringan Saudagar Muhammadiyah bentuk Muhammadiyah Business Center (MBC) 

Kedua, menjalankan aktivitas belanja Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) secara mandiri.

Peran ini bisa dilakukan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dengan membangun unit usaha dalam bentuk perseroan terbatas (PT) dan CV.

Ketiga, aset cair berputar di kalangan sendiri sehingga terjadi pemupukan aset secara mandiri.

"Membangun integrasi closed-loop economy di Muhammadiyah juga tak kalah penting dengan pembangunan entrepreneur," tandas Syafrudin Anhar.***